Model
kebangkrutan dianggap penting bagi para manajer yang terkadang tidak memperhatikan
seberapa serius kesehatan keuangan perusahaan mereka sehingga seringkali mereka
terlambat untuk mengambil tindakan yang efektif. Analisis diskriminan
multivariat dan jaringan syaraf tiruan digunakan dalam penelitian ini untuk
membuat model prediksi kepailitan sehingga dapat secara efektif memprediksi
kegagalan perusahaan keuangan. Rasio keuangan dari neraca perusahaan digunakan
sebagai variabel bebas sedangkan perusahaan gagal / non-gagal menjadi variabel
tergantung. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada rasio
keuangan perusahaan yang gagal disbanding perusahaan non-gagal. Perusahaan
gagal juga dianggap kurang menguntungkan dan kurang likuid dan memiliki rasio
leverage yang lebih tinggi dan kualitas aset yang lebih rendah.
BERSAMBUNG KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment